kalo gue si lebih milih S1, seperti yang gue pilih sekarang. dengan alasan, kuliahnya lebih lama, normalnya 4 tahun sedangkan D3 normalnya 3 tahun. sehingga ilmu yang didapet S1 insyaallah lebih banyak, dan lulusnya jadi sarjana. kalo yang gue liat sekarang, orang D3 juga kebanyakan setelah lulus itu ngelanjutin ke jenjang S1 dengan menambah kurang lebih 2 tahun masa perkuliahan. jadi kalo di total, orang yang awalnya milih D3 itu perlu waktu sekitar 5 tahun (setahun lebih lama) untuk memiliki taraf yang sama dengan orang yang langsung memilih S1 dalam kuliahnya. sedangkan orang yang awalnya sudah milih S1 itu punya kesempatan untuk ikut program Fast Track, yaitu program yang langsung mengambil kuliah S2 dengan waktu yang relatif lebih singkat. selain itu, ada juga program double degree, yaitu program bagi mahasiswa yang kuliah di universitas yang kerja sama dengan universitas lain di luar negri. jadi 2 tahun kita kuliah di Indonesia, lalu 2 tahun berikutnya kita berkuliah di luar negeri.
Ketika kerja, lulusan S1 juga memiliki prospek kerja yang lebih baik (menurut gue). gue ambil contoh di bidang teknik. pada tahap awal setelah lulus, lulusan D3 itu biasanya bekerja sebagai worker atau pekerja atau karyawan dalam sebuah perusahaan, sementara lulusan S1 umumnya bekerja sebagai supervisor atau pengawas karyawan yang tentu jabatannya lebih tinggi dari karyawan. tapi, ini bukan berarti lulusan S1 selalu lebih baik dari D3, kalo itu tergantung orangnya masing-masing.
Masalahnya, untuk masuk ke S1 itu biasanya waktu seleksiya lebih akhir daripada D3, dan lebih susah juga. kebanyakan anak SMA itu ingin cepet-cepet mendapatkan yang namanya tempat kuliah. sehingga mereka mendaftarkan diri mereka ke D3 dahulu melalui jalur PMDK (karena seleksinya dibuka lebih cepet). banyak dari mereka diterima di D3, karena seleksinya tidak terlalu ketat dan karena memang nilai mereka bagus. yang saya sayangkan, banyak dari mereka merasa PUAS ketika diterima di D3. sehingga mereka tidak bergairah lagi untuk mengikuti seleksi S1 karena ingin cepet-cepet liburan atau sudah bosan dengan belajar.
pada akhirnya, banyak sekali siswa SMA yang nilai rapotnya bagus itu memilih kuliah di D3, padahal gue yakin, mereka itu bisa masuk kalo memilih S1 di universitas unggulan. kenapa gue begitu yakin? karena di sekolah gue, gak jarang siswa yang biasa-biasa aja otaknya malah bisa masuk S1 di universitas unggulan hanya karena rajin belajar dan memiliki strategi dan minat yang sesuai kemampuan. yang pinter-pinter kebanyakan masuk D3.
gue bukannya menyalahkan atau meremehkan pilihan mereka, tapi kalo kita bisa memilih tempat yang lebih bagus secara umum, kenapa engga? dengan itu kita bisa lebih membanggakan orang tua dan mengharumkan nama sekolah.
kalo menurut gue, untuk menentukan tempat kuliah, kita harus berfikir seidealis mungkin dengan usaha yang direalistiskan. serius deh, lu bakalan bangga buaanget kalo lu bisa masuk di universitas favorit yang lu minati dan bagus secara umum. dan lu bakalan nyesel banget kalo elu ga bisa masuk situ.kalo kata guru gue, hidup itu cuma sekali, rugi banget kalo ga bisa kuliah di tempat yang kita inginkan.
kaya yang gue rasakan sekarang, gue agak menyesal dan merasa rugi karena ga bisa kuliah di tempat yang sangat gue inginkan. tapi InsyaAllah, gue masih bersyukur dengan apa yang Allah Swt. berikan pada gue. Buanyak sekali temen gue yang sekarang udah mahasiswa, pengen nyoba lagi seleksi PTN di tahun berikutnya. demi dapat kuliah di PTN idaman. kalo di Teknik si pualing buanyak pengen bertarung lagi buat dapetin yang namanya ITB.
[UPDATE]
gak lama kemarin (awal November 2014) gue sempet ngobrol sama salah satu mahasiswa SAP (Sistem Alih Program=mahasiswa D3 yang melanjutkan ke S1) di kampus gue.
Gue: mas mahasiswa SAP ya?
Dia: iya mas
Gue: sebelumnya ngambil D3 dimana mas?
Dia: sebelumnya saya di jogja mas, saya ini angkatan tua mas, mas beruntung udah langsung keterima S1
Gue: alhamdulillah rejeki orang beda-beda, emang mas angkatan berapa?
Dia: saya angkatan 2008 mas
(gue ga tau kenapa tiba2 dia curhat, fyi aja saat itu gue semester 3, gue angkatan 2013)
Dia: loh kok bisa mas?
Gue: iya mas, saya sebelumnya bekerja dulu, malah mahasiswa SAP disini ada yang lebih tua mas, yang paling tua itu angkatan 2006,
kurang lebih seperti itulah perbincangan gue dengan mas itu. pada saat itu gue merasa beruntung banget bisa diterima di S1.
bedanya S1 dengan D3 itu emang lumayan signifikan. kalo S1 itu lulusannya sebagai konseptor, sedangkan D3 sebagai praktisi.D3. jadi kuliahnya juga beda, kalo S1 mlakukan praktikum untuk mendukung teori, kalo D3 menggunakan teori untuk mendukung praktek. ya begitulah kira-kira, semoga postingan gue ini bermanfaat :)
[UPDATE]
kemarin bulan Februari 2017 sebagai mahasiswa S1 Teknik Mesin gue melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Pertamina. Sebagai Pengingat Pertamina adalah Perusahaaan tambang minyak negara yang merupakan impian dari lulusan sarjana teknik untuk bisa bekerja disana. nah, ketika gue PKL disana, gue ditempatkan dibagian pembangkit listrik untuk keperluan produksi migas, dan disana gue jarang sekali bertemu dengan pekerja lulusan S1, kebanyakan adalah D3, S1 ada tapi jumlahnya sangat dikit. Dari situ dapat gue lihat bahwa jumlah D3 yang bekerja di Pertamina jauh lebih banyak dari S1, atau bahasa lainnya jumlah S1 yang bekerha di Pertamina jauh lebih sedikit daripada jumlah D3. dari situ dapat diambil kesimpulan bahwa untuk bisa bekerja diperusahaan besar seperti pertamina maka lebih mudah diterima jika kita lulusan D3 karena kuota yang dibutuhkan lebih banyak. atau gue balik. bekerja diperusahaan besar seperti pertamina akan lebih sulit untuk lulusan S1 karena kuota yang dibutuhkan lebih sedikit. ini sengaja gue bolak balik kata2nya biar bisa liat dari dua sudut pandang. kenapa banyak yang ingin bekerja diperusahaan besar minyak dan gas seperti pertamina, karena gaji yang ditawarkan lebih besar dari perusahaan perusaahaan lainnya sedangkan beban pekerjaannya pun relatif lebih ringan, jaminan ekonomi akan masa depan pun aman. kalo kerja disana hidupnya enak tapi mau masuknya yang susah. untuk gaji D3 di pertamina aja umumnya lebih tinggi daripada gaji S1 di perusahaan yang lebih kecil. nah sekarang kita ngomongin S1 di pertamina. jelas gajinya lebih besar daripada D3 nya, baru masuk aja langsung dikasih rumah dinas, kalo D3 tunggu dalam rentang waktu tertentu dulu. kalo S1 itu baru masuk jabatannya bisa langsung tinggi. nih ya, S1 dan D3 bisa memperebutkan jabatan yang sama misalnya kepala bagian, tapi biasanya D3 baru bisa dapet jabatan itu ketika sudah tua atau hampir pensiun sedangkan untuk S1 nya mungkin hitungannya baru bekerja disitu. sulitnya jadi orang S1 ya cuma itu aja, masuk ke perusahaan besarnya itu susah banget, doain gue ya, biar gue bisa bersaing dan diterima diperusahaan besar oil and gas, sekian update gue dipostingan ini, semoga manfaat yaaaa :)
FOLLOW MY IG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar